Para rider mungkin baru menjalani tiga aksi pada awal 2024, tetapi sudah ada beberapa pembalap dan tim di paddock MotoGP™ yang lebih banyak tersenyum dibandingkan lainnya. Dengan hanya lima hari tes pramusim jelang putaran pembuka, sangatlah penting bagi mereka untuk mulai bekerja keras, serta tak membiarkan diserang oleh rival.
Jadi, menjelang Tes Qatar pekan depan, kita melihat kembali siapa yang membuat kemajuan, dan siapa yang masih belum merampungkan pekerjaan.
Memuaskan: FABIO DI GIANNANTONIO
Hanya ada dua nama, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin, yang mengungguli pembalap Italia itu pada paruh kedua musim 2023. Fabio Di Giannantonio melanjutkan performa bagusnya hingga 2024, meski kini beralih tim. Terlepas dari catatan waktu yang mungkin tak menggambarkan keseluruhan kinerja rekrutan anyar skuad Valentino Rossi ini, tetapi Diggia menjadi yang tercepat dari 12 pembalap yang melakukan simulasi Sprint sembilan lap atau lebih pada hari terakhir Tes Sepang.
Sang pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team itu menghuni posisi teratas dengan keunggulan tiga perempat detik atas Enea Bastianini dan unggul 1,1 detik dari Sprint King, Jorge Martin. Jelas sebuah hal mengesankan. Namun, sekarang dengan Crew Chief yang berbeda dalam kurung waktu tiga tahun, didampingi David Munoz, jenis ketidakstabilan semacam ini dapat menghalani laju performa bintang kelas premier mana pun.
The speed is back, quite literally!⚡@FabioDiggia49 completed the fastest #TissotSprint simulation at the #SepangTest 🏃
— MotoGP™🏁 (@MotoGP) February 16, 2024
Bring on the #QatarTest for more 🔥#MotoGP2024 pic.twitter.com/VqtTAhlhiP
Tak Memuaskan: MARCO BEZZECCHI
Di sisi lain, Marco Bezzecchi sangat menyadari pekerjaan yang harus dilakukannya di Tes Qatar. Bez menuntaskan Tes Sepang sebagai pembalap penuh waktu Ducati yang paling lambat di urutan ke-17. Ini tentu mengejutkan bagi banyak orang, jika melihat terobosannya pada 2023. Pembalap Italia itu kesulitan untuk merasa nyaman dengan motor barunya, Menurutnya, mesin 2023 menghentikan motor dengan cara yang berbeda, dan menyalurkan tenaga dengan cara yang berbeda pula. Dua area ini pun jadi perhatiannya.
Setelah kehilangan sebagian besar momentum yang dibangunnya sepanjang 2023 lantaran patah tulang selangka dengan enam putaran tersisa, Bezzecchi sudah pasti ingin membuka musim 2023 dengan lebih baik dan penuh semangat. Terutama mengingat fakta bahwa Bez menolak kesempatan untuk bermitra dengan Jorge Martin yang disokong motor spek pabrikan dari Ducati.
Memuaskan: PEDRO ACOSTA
Yang jelas, tujuh hari menjalani kehidupan sebagai pembalap MotoGP™, pembalap berusia 19 tahun itu telah memadukannya secara terbaik. Catatan waktunya di bawah rekor lap resmi dan pole lap resmi Bagnaia di Grand Prix Malaysia 2023. Acosta juga lebih kencang dari sang Juara Dunia bertahan, serta hanya terpaut sedetik dari Marc Marquez saat long run. Tak mengheran jika sang rookie dibanjiri pujian.
Selain itu, El Tiburon membayangi Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) pada hari terakhir Tes Sepang. Tanpa diragukan lagi, Acosta bakal melebarkan kepak sayapnya begitu musim baru dimulai. Ia akan berkembang, ia akan menjadi lebih cepat, dan ia pasti akan jadi penantang untuk perebutan kemenangan dalam balapan.
Tak Memuaskan: AGUSTUS FERNANDEZ
Fernandez tidak hanya harus bersaing dengan rekan setimnya yang masih pendatang baru dan mengalahkannya dalam catatan waktu, namun Spaniard juga dihadapkan pada tugas sulit untuk menjalani Tes Sepang yang tampaknya tidak banyak berhasil. Berjuang dalam satu lap, tidak memiliki kecepatan dalam long run, Fernandez benar-benar membutuhkan dua hari di Tes Qatar untuk mencoba agar merasa lebih nyaman dengan paket baru KTM.
Pembalap Red Bull GASGAS Tech3 itu tidak hanya berada di urutan ke-20 dari 20 pembalap penuh waktu. Yang lebih mengkhawatirkan adalah selisih 0,732 detik di belakang Luca Marini yang menempati posisi ke-19. Fernandez juga terpaut 1,3 detik dari posisi teratas. Juara Dunia Moto2™ 2022 itu pun harus segera dapat menghilangkan semua kebisingan yang datang dari garasi Pedro Acosta guna menemukan pijakan kaki di Qatar.
Memuaskan: ENEA BASTIANINI
Perubahan karakter mesin dan perubahan mood Enea Bastianini, disebebkan Ducati Desmosedici GP24 yang terlihat lebih sesuai dengan cara berkendara pembalap Italia tersebut. Secara khusus, pengereman mesin motor terbarumembantu Bastianini kembali ke performa berkendara yang kita lihat darinya sepanjang 2022. Sebuah pernyataan yang tidak diragukan lagi akan menimbulkan kekhawatiran bagi sejumlah rivalnya.
Bestia berada di posisi ketiga secara keseluruhan Tes Sepang, serta urutan kedua dalam long run. Manajer Tim, Davide Tardozzi, bahkan ikut terseyum melihat kinerja gemilangnya pada hari terakhir pengujian. Ya, Sepang adalah satu-satunya venue pada 2023 di mana kita melihat pebalap berusia 26 tahun itu berada di barisan depan. Pembalap Ducati Lenovo Team ini diyakini kuat bakal unjuk gigi di Qatar.
Tak Memuaskan: APRILIA
Kendati Aleix Espargaro menyelesaikan Tes Sepang sebagai pesaing terdekat Ducati dalam satu lap dan long run, ceritanya sangat berbeda dengan Maverick Vinales dan Miguel Oliveira. Top Gun hanya urutan ke-12, dengan pembalap Trackhouse Racing itu berada di posisi ke-18, saat keduanya memacu Aprilia RS-GP 2024. Tidak mengherankan jika taka da senyum dari wajah Vinales dan Oliveira pada penutupan Tes Sepang.
Paket aerodinamika baru yang diusung Aprilia sedikit berbeda. Mungkin ini hanya kasus Vinales-Oliveira membutuhkan lebih banyak waktu untuk beradaptasi. Namun, akan ada kekhawatiran di pabrikan Noale dengan perasaan campur aduk yang muncul dari kubu mereka. Walau begitu, kecepatan dalam long run yang dilakukan Vinales sangat kuat, membawanya duduki posisi keenam dan tertinggal setengah detik dari rekan setimnya. Tak dapat disangkal, bahwa ada beberapa hari besar ke depan bagi skuad pabrikan Italia ini saat mereka mencoba untuk bertarung melawan Ducati.
Memuaskan: GRESINI RACING
Bakal ada beberapa orang yang merasa frustrasi di Gresini Racing setelah hari pertama Tes Sepang. Marc Marquez didera sejumlah masalah teknis, tidak mampu merangkai banyak lap secara bersamaan, dan secara umum, merasa tidak nyaman. Namun, #93 menempuh lebih banyak lap dibandingkan siapa pun pada hari kedua pengujian. Ia kemudian mulai menemukan performa terbaiknya pada hari ketiga dan terakhir. Long run pada hari terakhir adalah yang tercepat kelima di antara semua pembalap, dan semuanya terjadi di sirkuit yang belum pernah dikunjunginya dengan senang hati.
Sebaliknya, ada optimisme di garasi Alex Marquez, setelah menjadi satu-satunya pembalap yang menggeber Ducati Demosedici GP24, tetapi mampu menembus catatan waktu 1:56. Kini, berbekal pengalaman selama satu tahun, ada tanda-tanda musim baru bisa menjadi tahun bagi Marquez untuk benar-benar mulai menantang secara konsisten.
Tak Memuaskan: RAUL FERNANDEZ
Dengan begitu sedikitnya waktu pengujian yang tersedia dalam era MotoGP™ saat ini, sangat penting untuk memaksimalkan peluang yang tersedia. Sayangnya, kecelakaan besar di awal Tes Sepang benar-benar menggagalkan rencana pembalap Spanyol itu. Ia mmenutup 2023 dengan hasil terbaik dalam kariernya dan berharap untuk meneruskan momentum itu hingga 2024. Tetapi, Fernandez memulai musim baru dengan cara yang berpotensi melemahkan Sebagian besar momentumnya tersebut.